Jumat, 02 Oktober 2009

MANUSIA SEBAGAI INDIVIDU DAN SEBAGAI ANGGOTA MASYARAKAT

A. MANUSIA SEBAGAI INDIVIDU
Kata “individu” dalam bahasa prancis berarti orang / seorang. Kata ini mengacu pada ”in-dividere” yang berarti mahluk individu yang tidak dapat dibagi-bagi. Individu memiliki suatu identitas khusus yang disebut sebagai kepribadian”. Pengertian kpribadian itu sendiri adalah suatu ciri-ciri atau karakter watak individu yang konsisten, yang berkenaan dengan sikap, keinginan, pola pikir dan tingkah laku untuk berbuat, berfikir, dan merasakan khususnya, apabila ia berhubungan dengan orang lain atau menanggapi suatu keadaan lingkungannya.
Kepribadian suatu individu menurut kontningrat, memiliki unsur-unsur sebagai berikut :
a. Pengetahuan
Yang dimaksud pengetahuan adalah kesan dalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca indranya. Kita mengenal adanya ilmu ilmiah. Ilmu ilmiah adalah pengetahuan yang diperoleh melalui metode ilmiah.
Sifat-sifat ilmiah antara lain :
a. Mempunyai objek
b. Mempunyai metode
c. Bersifat universal
d. Mempunyai sistem
b. Perasaan
Perasaan dapat diartikan keadaan batin sewaktu menghadapi (merasa) sesuatu atau dapat juga diartikan pertimbangan batin atas sesuatu.
c. Dorongan Nurani
Merupakan unsur bawaan dengan tanpa memperoleh pengetahuaan apapun sebelumnya.


B. INDIVIDU DAN KONTEKSNYA DALAM MASYARAKAT
Dalam hubungan dalam lingkungan tersebut ada 2 cara dalam menyesuaikan diri.
1. Secara Alloplastis
Yaitu individu secara aktif mempengaruhi dan bahkan sering mengubah lingkungannya. Dalam proses alloplastis akan terjadi gejala-gejala ke arah destruktif. Individu akan tampil sebagai “agent of change”. Ia membawa nilai-nilai baru, vitalitas dan semangat baru dalam hubungannya dengan lingkungan.
2. Secara Autoplastis
Yaitu lingkungan yang akan membentuk kepribadian individu. Semakin besar pengaruh lingkungan terhadap diri individu (orang-orang yang berada didalam lingkungan individu) maka semakin mudah ia terjebak untuk berkompromi.

C. INDIVIDU DAN KELOMPOK SOSIAL
Individu tidak bisa hidup sendiri, individu membutuhkan individu-individu lain dalam pemenuhan kebutuhannya. Maka hal itu menyadarkan individu untuk menyatu dalam kelompok individu-individu lain, maka akan timbulah suatu kelompok sosial.
Menurut Soejono Soekanto, bahwa tidak semua himpunan manusia dapat dikatakan sebagai kelompok sosial. Suatu himpunan baru akan dapat dikatakan kelompok sosial apabila :
1. kesadaran setiap anggota bahwa ia merupakan bagian dari kelompok yang bersangkutan.
2. adanya intraksi dan timbal balik antar anggota kelompok satu dengan lainnya.
3. ada suatu yang dimiliki bersama misalnya tujuan, cita-cita, ideologis dan kepentingan.
4. berstruktur, berkaidah dan berpola.
5. bersistem dan berproses.


D. INTERAKSI SOSIAL
Menurut Gillin, interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia maupun orang perorangan dengan kelompok manusia. Bentuk-bentuk interaksi sosial dapat berupa kerja sama, persaingan , pertikaian, dan akomodasi.
E. PERUBAHAN SOSIAL
Perubahan sosial dapat dipengaruhi beberapa faktor, yaitu faktor dari dalam, dan dari luar. Faktor dari dalam terjadi apabila dalam kelompok ditandai adanya penemuan-penemuan/ penciptaan-penciptaan (inovasi). Inovasi akan terjadi apabila anggota masyarakat memiliki :
1. kesadaran akan perlunya meningkatkan kehidupan secara terus menerus.
2. anggota masyarakat yang luas.
3. suasana persaingan yang sehat diantara anggota masyarakat untuk mencapai prestasi yang tinggi demi kemajuan kelompoknya.
4. dorongan kepada anggota yang berprestasi.
Kembali ke permasalahan semua faktor dari dalam yang menyebabkan perubahan sosial antara lain :
1. Perubahan jumlah penduduk
Bertambahnya jumlah penduduk yang cepat menyebabkan terjadinya perubahan struktur masyarakat terutama lembaga-lembaga kemasyarakatan.
2. Penemuan Baru
Penemuan baru oleh masyarakat yang kemudian diterima, dipelajari, dan akhirnya dipakai dalam masyarakat yang bersangkutan akan menimbulkan perubahan sosial.
3. Pertentangan sosial
Pertentangan sosial adalah pertentangan yang terjadi antara individu maupun kelompok.
4. Pembrontakan / Revolusi




Sedangkan faktor dari luar dapat disebabkan oleh lingkungan fisik yang ada disekitar manusia, misalnya bencana alam, gempa bumi, lumpur lapindo, tanah lonsor, menyebabkan masyarakat yang menempati daerah tersebut berpindah ketempat yang lebih aman. Hal tersebut akan mengakibatkan perubahan sosial.
Berlangsunnya proses perubahan sosial karena adanya faktor-faktor pendorong dan penghambat. Faktor pendorong jalanya proses perubahan sosial antara lain :
1. kontak dengan budaya lain
2. kemajuan pendidikan
3. sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk maju
4. sistem terbuka
5. penduduk hetrogen
6. ketidakpuasan masyarakat terhadap aspek-aspek kehidupan
7. nilai bahwa manusia harus senantiasa berusaha untuk memperbaiki kehidupanya.
Sedangkan faktor penghambat jalanya proses perubahan antara lain :
1. kurangnya hubungan dengan masyarakat lain
2. perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat
3. sikap masyarakat yang tradisional
4. adanya kepentingan-kepentingan yang tertanam dengan kuat
5. rasa takut akan terjadainya perubahan integrasi kebudayaan
6. prasangka terhadap hal-hal baru
7. adat atau kebiasaan
8. hambatan-hambatan yang bersifat ideologis
9. nilai bahwa hidup ini pada hakiaktnya tidak dapat diperbaiki.


STATUS DAN PERAN INDIVIDU DALAM MASYARAKAT



A. PENGERTIAN MASYARAKAT
 Dalam bahasa inggris socity (masyarakat) berarti sekelompok manusia (minimal 2 orang ) yang hidup bersama, saling berhubungan, dan mempengaruhi, saling terkait satu sama lain sehingga menghasilkan kebudayaan yang sama.
 Menurun Kontjanigrat, masyarakat adalah sekelompok manusia yang saling berinteraksi, memiliki prasana untuk kegiatan tersebut dan adanya saling berkaitan untuk mencapai tujuan bersama.
 Anderson dan Parker, secara rinci menyatakan bahwa masyarakat adalah :
1. adanya sejumlah orang
2. bertempat tinggal dalam suatu daerah tertentu
3. mengadakan hubungan satu sama lain
4. saling terkait satu sama lain karena mempunyai kepentingan bersama
5. merupakan satu kesatuan sehingga mempunyai perasaan soladaritas
6. adanya saling tergantungan
7. masyarakat merupakan suatu sistem yang diatur oleh norma-norma atau aturan tertentu
8. menghasilkan suatu kebudayaan.
Dari bermacam-macam devinisi tersebut dapat disimpulkan bahwa komponen masyarakat itu sendiri dari :
a. Komponen besar manusia yang relatif permanen
b. Berintraksi secara permanen
c. Menganut dan menjunjung tinggi suatu sistem nilai dan kebudayaan
d. Self-Supporting (memenuhi kebutuhan sendiri)

B. STATUS DAN PERAN INDIVIDU DALAM MASYARAKAT
Menurut S. Bellen dkk, ada beberapa jenis status dan perab sosial di masyarakat :
1. peran yang diharapkan dan peran yang terlaksana dalam kenyataan
2. peran yang terberi dan peran yang diperjuangkan
3. peran kunci dan peran tambahan
4. peran tinggi, menengah, dan rendah

PRANATA SOSIAL DAN HUBUNGANNYA DENGAN NILAI DAN NORMA
Pranata sosial adalah himpunan dan kaidah atau sistem norma yang bertujuan menata atau mengatur pola kelakuaan warga masyarakat tertentu yang lahir dari hubungan-hubungan sosial yang menyangkut jaringan kedudukan dan peran sosial yang berkaitan dengan aktivitas masyarakat yang khusus untuk memnuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat yang mendasar.
Jadi dari pranata sosial tersebut sangat jelaslah hubungan antara nilai serta norma dalam satu pranata sosial.
Berikut ini akan dikemukakan beragam norma dari garis rentang yang lemah sampai dengan kuat.
1. FOLKULAYS
Adalah norma-norma yang diikuti tanpa dasar, tanpa berpikir, hanya berdasarkan kebiasaan atau kelaziman semata.
2. TATA KRAMA (adat sopan santun, sopan santun pergaulan, etiket)
Adalah pola kelakuan tertentu yang digolongan sebagai norma, kaidah atau patokan tata krama, sopan satun pergaulan.
3. MORES (tata kelakuan)
Adalah norma kelakuan yang dikuti dengan keyakinan dan pertimbangan perasaan.
Tata kelakuan itu sangat penting karena :
1. tata kelakuan memberikan batas-batas pada prilaku individu
2. tata kelakuan mengidetifikasi individu dengan kelompoknya
3. tata kelakuan menjaga soladaritas
4. hukuman adalah norma-norma yang dirumuskan dan diwajibkan secara jelas dan tegas berlaku bagi semua warga masyarakat.

4 komentar: